CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Isnin, 21 Disember 2009

aku seadanya....

aku seadanya....
tiada bergulung-gulung ijazah
tiada terserlah keayuan di wajah
tiada menara gading pernah ku terjah
tiada wang ringgit berjuta-juta
tiada harta melimpah ruah

aku seadanya....
sekolah setakad sekolah menengah
wajah ku baru nilah berubah
tak pernah duduk di meja kuliah
duit ringgit tak payah dikiralah
kerna aku seorang suri rumah
harta dunia apa yang ada jerlah

apakah itu kayu pengukurnya
kita sama di dunia yang fana
segalanya pinjaman semata
akan lenyap bila tiba masanya
kau dan aku tetap berdiri di padang yang sama
apa yang kau ada sama aku jua
timbangan yang menentukan kita....



Isnin, 2 November 2009

persimpangan


bila mana kita berada di persimpangan

kecelaruan menguasai diri

kekaburan membuta mata

minda bagai hilang punca

jalan mana harus ditelusuri

arah mana harus di jejaki

ke kanan atau ke kiri

aku sendiri tak pasti

masih adakah tangan-tangan yang sudi

memimpin mengemudi ke jalan abadi

Rabu, 28 Oktober 2009

kasih sayang mentari bulan bintang


kasih sayang bukan seperti air sungai yang mengalir
kemudian hilang bila sampai ke muara

kasih sayang bukan seperti titis air hujan
jatuh ke tanah merasap kemudian hilang

tapi kasih sayang bagai sinaran mentari
sentiasa bersinar di siang hari

dan di malam hari sinarannya terang
menembusi bulan dan bintang

Rabu, 12 Ogos 2009

radang...


apa yang berlaku
mengapa maki berbalas seranah
dah hilangkah sifat sabar
mengapa membara api amarah
mengalah bukan bererti kalah
tarik nafas lepaskan hela
doa yang baik-baik jerlah
walau dibalas dengan tuba
ingat Dia tetap ada
mengadu jer padaNya
kerna keputusanNya tetap sempurna...

Khamis, 16 April 2009

kaku


mengapa harus begini
membiarkan diri sebegini
apa yang kau cari
apa yang kau nanti
apakah mentari tak mahu muncul lagi
apakah hujan tidak mahu berhenti
apakah bulan sudah lupa malam hari
apakah bintang sudah tidak berkelip lagi
apakah pelangi sudah tak berwarna lagi
usah biar diri terus begini
kerana kau harus menginjak diri
dari tempat di mana kau berdiri
jalan ini harus kau jalani....

Selasa, 31 Mac 2009

naik tangga


naik tangga....

tangga cinta....

satu... dua... tiga...

terus mengira

setiap tangga punya cerita

punya rasa juga nestapa

daki terus mendaki

jangan sampai tersungkur nanti

hati-hati kalau mendaki

jatuh tergolek bangun sendiri

tercalar luka diubati

bangun dan mendaki lagi

berdiri di kaki sendiri

Selasa, 17 Mac 2009




bila mana kasih kian pudar

bagai terbang ke tanah datar

rasa hati kering kontang

tanah subur jadi gersang

menanti setitis hujan

membasahi setiap ruang

dalam dahaga dan kehausan

hanya setitis nikmat


Selasa, 10 Mac 2009

matahari




silau panahan cahaya mentari
namun memberi seribu erti

hangat membara membakar diri
namun itu tak kau perduli

biar seisi alam merasai
pancaran cahaya menerangi

tetap setia pada yang hakiki
tidak pernah mungkir janji

tepat pada waktu setiap hari
dengan bulan tak pernah mendengki

hanya diam...
walau musnah diri sendiri

walau dingin bayu menemani
sinar rambulan di malam hari

indahnya rambulan hanya igauan
mentari membakar diri siapa ketahuan

tempias silau cahaya
dinikmati rambulan bersama

namun rambulan jua dipuja-puja
sang pungguk bagai menanti cahaya

andai mentari tiada
adakah rambulan indah dipandang mata...

Rabu, 4 Mac 2009

nikmat




terpecik peluh kepuasan

dalam lelah pendakian

sesekali berselang larian

bersulam langkah perlahan

dalam jiwa kedamaian

kebahagian bukan igauan

Jumaat, 27 Februari 2009

rajuk



lepaskan rajuk itu
usah digenggam jadi bara api

lepas jauh dari hati
usah biar terus jadi kudis keji

usah biarkan rajuk pengaruhi
kerna ia kian sebati

menjalar keseluruh urat nadi
biarkan ia berlalu pergi

kerna rajuk tiada membawa erti
biar rajuk terus berlalu

buangkan rasa sendu
kerna masih ada yang mahu

bersahabat dengan kamu
tanpa rasa jengkel di kalbu

Sabtu, 14 Februari 2009

yang ku punya

yang ku punya hanya kata-kata
yang ku ada hanya bait-bait kata

ilham tercipta dari yang Esa
memuntah bagai lahar dari segenap raga

yang luhur bukan diada-ada
hanya itu yang ku punya

melakar di setiap ruang maya bisu tanpa suara
dari laman ke laman yang ada

walau aku tak punya ilmu di dada
berbekal kata-kata mewangi membangkit semangat di jiwa

bukan menunjuk baik bagai alim ulama
yang ku punya hanya DIA

kata-kata untuk ku jua sesama kita halusinya
di cerna menjadi santapan minda pengubat lara

moga terzahir di kelakuan kita
menjadi sebati meresap penyubur iman di dada

hanya itu yang ku punya
bicara sepi seorang yang tak punya apa

kata-kata menuju yang Satu
untuk ku untuk kamu semua


Jumaat, 30 Januari 2009

mentari bersinar kembali


ada sekelumit tawa
di sebalik tangis duka

ada silau cahaya
di celahan remang rembulan

bersinar pelangi
dalam titis hujan

biar guruh petir berdentum
memecah sunyi hening hari

meski pun mentari malu menunjuk diri
hari esok ada harapan pasti

yang memungkinkan kita terus menanti
kerana mentari pasti bersinar kembali

Ahad, 25 Januari 2009

teman sekolah

hati berbunga mengenang kisah silam
bagai mahu diulang

gelak tawa memecah suasana
bercerita kisah nan gembira

tanpa duka seolah dunia kita yang punya
terasa sayu menyapa

ingin duduk bersama seperti dulu kala
berbicara semula tentang duka nestapa

rasa ingin dikongsi semula
perjalanan jauh membawa seribu cerita

bukan seperti cerita dulu lagi
air mata telah banyak diguguri

melerai remuk di jiwa
agar tawa kembali semula

seperti waktu awal remaja
seragam putih pakaian kita

Selasa, 20 Januari 2009

mata hati


mata hati bicara sepi
si buta bagai melihat dalam mimpi

mata hati lebih peka dari mata asli
tak pernah menipu diri

terjemahannya acapkali memberi jalan melerai kekusutan
berbicara sehalus kata

bagai penyejuk api membara
kenal diri lebih seorang isteri

hanya hati yang mati
tidak dapat merasai

lebih hitam dari kayu api
hilang haluan tanpa kemudi

lantas tersasar dari hakiki

Sabtu, 17 Januari 2009

sesat


setiap kita ada cerita
sejarah melingkari membawa seribu erti

bertapak tersurat tercatat tersirat
hanya dia mampu merungkai

hanya dia tahu gejolak
berselirat membawa kekusutan

tak terlerai membawa kehancuran
hilang punca ke pangkal jalan

tiada arah mana haluan
jiwa kosong iman terkubur

semangat melayang tiada kemudi
kabur mencari diri sendiri

cerita dalam diri orang lain tak mengerti
gelora jiwa mainan perasaan

kelam dalam kecelaruan
jiwa kosong tak bermaya

tersesat dalam diri sendiri
dalam mencari makna diri

Khamis, 8 Januari 2009

kuat


lautan mana yang tak bergelora
bumi mana yang tak ditimpa hujan

langit mana yang selalu cerah
jangan ingat panas hingga ke petang

jangan sangka hujan tak turun ditengah hari
kita hamba sering diuji

langkah setapak andai tabah menghadapi
itulah hidup insani

segalanya tak pernah lekang dari hidup ini
jalanan berliku harus diharungi

jangan sesekali menangis meratapi
bangkit gagahkan diri

jangan lupa pada yang mengasihi
sentiasa ingat pada yang mengingati

agar yang sulit dapat ditempuhi
yang sempit dapat dilonggari
moga yang mendatang lebih menyinari

Selasa, 6 Januari 2009

bukan pertama tapi terakhir


cinta datang lagi
melarakan jiwa yang meronta

menanti untuk dibajai dengan titisan cinta abadi
hadirnya sekeping hati yang ingin dimiliki

andai menjadi milik ku
akan ku pintal buih di laut menjadi alas tidur mu

kan ku bawa bersama mahligai syadu
untuk ku gubah menjadi istana beradu

cinta datang lagi

meremukkan sekeping hati
yang nanar menagih kasih sejati

andai kau tak ku miliki
mampukah ku menjauh menghindari

mampukah wajah mu ku buang jauh dari kamar hati
semakin kuat ku menghindar semakin ingin kau ku dakapi

cinta datang lagi
bukan pertama namun terakhir ku miliki

Jumaat, 2 Januari 2009

rindu



rindu kian mencengkam
melarakan hati yang sahdu

terbuai diulit mimpi indah
rindu datang lagi

mampukah aku lari
pergi menghindarkan diri

sedangkan kau terus menyepi
rindu... mampukah aku ubati

hanya kau ku ingini
datanglah... pada ku yang menanti
ubati rasa rindu ini